BREAKING NEWS

Menelusuri Jejak Perlawanan Ronggo Prawirodirjo III Terhadap Kolonialisme, Khaul di Maospati Jadi Pengingat Sejarah Bangsa


Magetan | Metrowilis.com- Di bawah cahaya mentari pagi di Maospati yang mulai terang dan tenang, Pendopo Distrik Maospati menjadi saksi berlangsungnya Khaul Kanjeng Pangeran Adipati Haryo (KPAH) Ronggo Prawirodirjo III, Sabtu (20/12/2025).

Kegiatan yang digelar Majelis Mulidurrarul Magetan ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan ikhtiar merawat ingatan kolektif atas sosok pejuang perintis perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.


Raden Ronggo Prawirodirjo III dikenal sebagai pemimpin berpengaruh pada masanya. Ia menjabat sebagai Bupati Karesidenan Madiun menggantikan ayahandanya, Ronggo Prawirodirjo II, pada kurun 1795–1810. Namun kiprahnya melampaui batas administratif wilayah. Raden Ronggo lebih banyak berada di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat karena perannya sebagai penasihat politik Sultan Hamengkubuwana II.


Ikatan sejarah itu semakin kuat melalui pernikahannya dengan putri Sultan, Gusti Bendoro Raden Ayu Maduretno, yang menempatkan Ronggo Prawirodirjo III dalam pusaran penting dinamika politik Jawa pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19.
Tokoh ulama Magetan, KH Ahmad Zahni, yang hadir didampingi KH Ghotowo dan sejumlah ulama lainnya, kepada awak media menjelaskan bahwa Khaul Kanjeng Eyang Ronggo Prawirodirjo III rutin dilaksanakan setiap tahun. Biasanya, kegiatan ini dikemas dalam bentuk pengajian malam Padang Bulan yang digelar setiap tanggal 15 penanggalan Jawa.


“Beliau adalah pahlawan nasional dan pemimpin pemerintahan kala itu yang membawahi delapan kabupaten Brang Wetan. Ukurannya setingkat gubernur atau provinsi jika disamakan dengan masa sekarang,” terang KH Ahmad Zahni.
Menurutnya, khaul ini menjadi sarana untuk menghidupkan kembali nilai perjuangan, kepemimpinan, dan keteladanan yang diwariskan oleh Ronggo Prawirodirjo III. Terlebih, sosok tersebut dikenal berani melawan ketidakadilan kolonial demi martabat rakya



Sebagai generasi penerus, termasuk para zuriyahnya, Majelis Mulidurrarul Magetan merasa terpanggil untuk mengangkat kembali jasa dan ketokohan Kanjeng Eyang Ronggo Prawirodirjo III agar tidak terkubur oleh zaman.
“Kita sebagai generasi terkini merasa terpanggil untuk memunculkan kembali sosok Eyang sebagai teladan dan inspirasi bagi generasi sekarang dan mendatang. Semoga melalui majelis ini memberi manfaat bagi wilayah Magetan dan sekitarnya,” pungkasnya.


Khaul ini pun menjadi ruang pertemuan antara sejarah, spiritualitas, dan harapan masa depan—bahwa perjuangan tidak selalu di medan perang, tetapi juga dalam menjaga ingatan dan nilai luhur bangsa

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar