Roda Pemerintahan Ponorogo Tetap Bergerak di Tengah Ujian, Ketua DPRD Minta Eksekutif Segera Isi Kekosongan Sekda
![]() |
| Rapat Paripurna DPRD Ponorogo Rabu 11 November 2025 |
Ponorogo, 13 November 2025 | Metrowilis.com – oleh Agus Zahid
Setelah badai politik menerpa Kabupaten Ponorogo dengan ditetapkannya Bupati Sugiri Sancoko dan Sekretaris Daerah Agus Pramono sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), banyak pihak khawatir pemerintahan akan tersendat. Namun kenyataannya, roda pemerintahan terus berputar.
Di bawah komando Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Hj. Lisdyarita, S.H., denyut birokrasi tetap hidup. Kantor-kantor pelayanan publik tetap buka, para ASN tetap melayani masyarakat, dan rapat-rapat penting di Gedung DPRD Ponorogo tetap berlangsung sesuai agenda.
Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Dwi Agus Prayitno—akrab disapa Kang Wi—menegaskan bahwa pemerintahan tidak boleh berhenti hanya karena ada ujian hukum yang menimpa pucuk pimpinan.
“Roda pemerintahan harus tetap berjalan. Kami berharap eksekutif segera mengisi kekosongan jabatan Sekda agar proses penganggaran APBD tahun 2026 bisa tuntas tepat waktu,” ujar Kang Wi usai Rapat Paripurna, Rabu (11/11/2025).
Menurutnya, keberadaan Sekretaris Daerah sangat krusial, terutama dalam tahapan penyusunan RAPBD yang kini memasuki fase akhir. DPRD mendorong agar Plt. Bupati segera menunjuk pejabat pelaksana tugas Sekda, sehingga mekanisme pemerintahan tetap terkendali dan efisien.
Meski situasi politik tengah diuji, optimisme tetap menyala di kalangan legislatif. Kang Wi yakin, birokrasi Ponorogo masih kokoh dengan semangat profesionalisme para aparatur sipil negara.
“Kami semua berharap birokrasi tetap normal di bawah kepemimpinan Ibu Lisdyarita. Ini dambaan kita bersama. Mari bahu membahu melayani masyarakat,” ajaknya penuh semangat.
Tak hanya itu, DPRD Ponorogo juga memastikan tidak akan menunda agenda-agenda penting, terutama pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026.
“Pembahasan APBD tetap kita jalankan seperti biasa. Batas waktunya jelas—satu bulan sebelum tahun anggaran berakhir. Ini penting agar pembangunan tidak tertunda,” tegasnya.
Dalam rapat paripurna yang sama, DPRD juga menyepakati bahwa pembahasan Pansus Penyertaan Modal PT Sari Gunung akan dilanjutkan setelah rampungnya pembahasan APBD 2026. Keputusan ini lahir dari semangat kebersamaan seluruh fraksi yang ingin menjaga ritme kerja legislatif tetap fokus.
Di tengah dinamika politik dan sorotan publik, seruan Kang Wi agar Ponorogo tetap solid menjadi pesan moral yang kuat.
“Jangan terjebak spekulasi politik. Mari jaga ketenangan. ASN dan masyarakat harus bersatu. Dengan sinergi semua pihak, saya yakin pembangunan Ponorogo akan tetap berjalan,” pungkasnya.
Kini, semua mata tertuju pada langkah-langkah Plt. Bupati Lisdyarita dan jajaran birokrasi Ponorogo. Akankah mereka mampu menjaga kestabilan di tengah turbulensi? Waktu yang akan menjawab, namun satu hal pasti—Ponorogo masih bergerak, dan semangat membangun tidak padam.(AZ)



