Anggota DPRD Jatim ABHB Terjerat Kasus Narkoba, Terancam Dipecat dari PDIP
Ngawi, metrowilis.com – Seorang anggota DPRD Jawa Timur berinisial ABHB terjerat kasus narkoba usai terungkap memesan sabu-sabu dari seorang tersangka yang lebih dulu ditangkap polisi. Saat dilakukan tes urine di Polres Ngawi, Selasa (30/9/2025) malam, hasilnya menunjukkan ABHB positif menggunakan narkoba jenis sabu.
Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono, membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima laporan terkait keterlibatan ABHB dalam kasus tersebut. Menurutnya, partai akan menjatuhkan sanksi tegas sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
“Kalau ada unsur menjadi pengedar maka sanksinya berupa pemecatan, baik dari keanggotaan DPRD maupun dari PDIP. Namun, bila hanya sebatas pemakai, sanksi yang diberikan berupa pemecatan dari anggota DPRD,” jelas Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang, Jumat (3/10/2025) seperti yang dirilis beritatrends.co.
Kanang menambahkan, DPD PDIP Jatim saat ini masih mengumpulkan data untuk memastikan sejauh mana keterlibatan ABHB, baik dari sisi hukum maupun pelanggaran terhadap AD/ART partai. Rapat internal dijadwalkan digelar untuk menentukan langkah partai berikutnya.
Sementara itu, Kapolres Ngawi AKBP Charles Pandapotan Tampubolon mengungkapkan kasus ini berawal dari penangkapan dua tersangka, SA dan HP, usai menghadiri konser musik di Stadion Ketonggo pada Minggu dini hari (28/9/2025). Dari hasil pemeriksaan, tersangka HP mengaku pernah menjual sabu kepada ABHB.
“Polisi kemudian memanggil ABHB sebagai saksi. Namun sebelum dimintai keterangan, yang bersangkutan menjalani tes urine dan hasilnya positif narkoba jenis sabu,” terang Charles.
Akibat hasil pemeriksaan tersebut, ABHB selanjutnya diserahkan ke BNNP Jawa Timur untuk menjalani asesmen dan proses rehabilitasi. Soal lokasi dan jadwal rehabilitasi, pihak BNNP Jatim akan menentukan secara resmi.
Kasus ini menjadi sorotan publik, tidak hanya karena melibatkan wakil rakyat, tetapi juga menyangkut citra partai politik besar di Jawa Timur.(red)
