Ponorogo Akan Semarakkan Hari Santri Nasional 2025 dengan Nuansa Tradisi dan Inovasi
Ponorogo, metrowilis.com – Kabupaten Ponorogo bersiap menorehkan semangat baru dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Beragam kegiatan akan digelar selama sembilan hari, mulai 13 hingga 22 Oktober mendatang, dengan kemasan yang memadukan tradisi pesantren dan inovasi kekinian.
Rangkaian kegiatan HSN 2025 akan dibuka dengan Santri Run, dan dilanjutkan dengan Tabligh Akbar, Bazar UMKM Pesantren, Bakti Sosial, Pameran Manuskrip Kuno, Musabaqoh, Halaqah, Santri Vaganza, hingga Apel Besar Hari Santri yang menjadi puncak acara.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Wakil Bupati Lisdyarita, dalam Rapat Koordinasi HSN di Ruang Bantarangin, Senin (6/10/2025), menyampaikan bahwa peringatan tahun ini akan membawa warna baru dengan hadirnya Kajian Ekoteologi — sebuah kegiatan yang mengajak santri memahami pentingnya pengelolaan lingkungan berkelanjutan, mulai dari memilah sampah hingga membuat kompos.
“Pesantren harus menjadi pelopor lingkungan,” ujar Kang Bupati Sugiri dalam rapat tersebut.
Untuk memperkuat identitas Ponorogo sebagai Kota Santri, Pemkab juga akan mengimbau seluruh warga — mulai dari ASN, guru, pedagang hingga pelajar — mengenakan sarung selama sembilan hari pelaksanaan HSN.
“ASN, guru, pedagang, pelajar, semua bersarung. Biar gemuruh Hari Santri terasa sampai ke akar rumput,” tambahnya.
Dalam upaya menyukseskan rangkaian kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah membentuk kepanitiaan besar yang melibatkan berbagai unsur, termasuk pondok pesantren, organisasi keagamaan, ormas, pelajar, dan tokoh ulama.
Dengan mengusung tema nasional “Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia”, HSN 2025 di Ponorogo diharapkan menjadi momentum kebersamaan untuk meneguhkan nilai-nilai rahmatan lil alamin, sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat melalui kegiatan keagamaan dan UMKM pesantren.
“Peringatan Hari Santri harus menjadi milik semua,” tegas Kang Bupati.
(Redaksi).