BREAKING NEWS

Diawali Kenduri Tirakatan Kang Bupati Sugiri Resmikan Museum Transit, Tonggak Baru Literasi Sejarah Ponorogo


Ponorogo, metrowilis.com – Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, SE., MM., meresmikan Museum Transit yang menjadi bagian penting dari upaya pelestarian sejarah dan budaya Ponorogo pada Minggu (10/8/2025), sehari menjelang peringatan Hari Jadi ke-529 Kabupaten Ponorogo.


“Hari ini kita bersama-sama berada di ruang Museum Transit, sebuah tempat untuk menampung sementara benda-benda alterpark—apapun yang berkaitan dengan sejarah panjang Ponorogo, bahkan sejak sebelum Masehi,” ujar Kang Giri dalam sambutannya.


Bupati menjelaskan, Museum Transit ini berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pengkajian, penulisan narasi, hingga digitalisasi koleksi yang telah melalui riset akademis secara mendalam. Dalam proses ini, pihaknya menggandeng berbagai ahli, mulai dari arkeolog, sejarawan, penulis, hingga editor.


“Sehingga museum di Sampung nanti bukan sekadar tempat menyimpan koleksi, tapi menjadi sumber ilmu pengetahuan. Ini adalah sejarah yang lahir dari rahim Ponorogo. Leluhur kita adalah orang-orang hebat yang berjasa besar bagi kemajuan Ponorogo hingga kini,” lanjutnya.

Museum Transit ini, kata Kang Giri, baru merupakan bagian kecil dari masterpiece museum yang sedang dikembangkan. Ke depannya, museum ini akan menampung literasi sejarah dari berbagai aspek, termasuk agama, ilmu pengetahuan, hingga peradaban kuno.


“Bangunan utamanya sudah diresmikan tanggal 11 Agustus. Tapi ini baru satu per seribu dari alterpark yang kita butuhkan. Masih akan ada koleksi berupa candi, artefak, dan peninggalan peradaban yang mengalir sejak sebelum Masehi hingga hari ini,” jelasnya.


Kepada masyarakat, Bupati mengajak agar tidak ragu menyerahkan benda-benda bersejarah yang memiliki literatur kuat agar bisa dikurasi secara profesional dan dijadikan bagian dari museum.


“Kalau ada yang punya keris, gaman ampuh, hardtop, atau koleksi lainnya, silakan dikoleksikan. Semua akan dinarasikan dengan jelas, tahu ini zaman siapa, tahun berapa, agar tidak keliru. Kita bangkit dari kebingungan sejarah yang dulu sempat dikaburkan penjajahan Belanda selama 350 tahun,” tegasnya.


Lebih jauh, Kang Giri menyatakan bahwa short launching museum ini merupakan langkah awal untuk membawa peradaban Ponorogo ke panggung dunia.


“Peradaban yang kuat harus disajikan terbuka, seperti yang dilakukan di museum-museum Eropa, Amerika, dan Belanda. Kita bukan keturunan sembarangan, kita keturunan orang-orang berperadaban tinggi yang mampu menciptakan kreativitas mendunia,” pungkas Bupati.


Pamong Wengker Dukung Kenduri Tirakatan dan Peresmian Museum

Sementara itu, Ketua Pamong Wengker, Heru, turut memberikan apresiasi atas peresmian Museum Transit dan kegiatan kenduri tirakatan yang digelar pada malam hari menjelang Hari Jadi Ponorogo ke-529.


“Kami sangat mendukung acara malam hari ini, kenduri tirakatan dan doa bersama, yang digelar bersamaan dengan peresmian museum. Kami dari Pamong Wengker—terdiri dari tokoh budaya, tokoh tradisi, dan tokoh hukum—bersatu mendukung penuh pemerintah daerah,” ungkapnya.


Heru menegaskan bahwa inisiatif ini sangat penting untuk mengangkat jati diri Ponorogo dari sisi tradisi, budaya, hingga keagamaan dan moral masyarakat.

“Terima kasih kepada Bapak Bupati yang telah memberikan kepercayaan kepada kami. Jika ada kekurangan dalam pelaksanaan, kami mohon maaf. Mari bersama-sama kita majukan Ponorogo,” tutupnya. (AZ) 


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar