Ponorogo – Metrowilis.com, Pemerintah Kabupaten Ponorogo tengah menyusun rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) untuk lima tahun ke depan bersama DPRD. Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M. menegaskan bahwa arah pembangunan kali ini akan lebih detail dan menyeluruh, dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp1 triliun tanpa menambah beban rakyat.
“Saya memang sedang merencanakan pembangunan bersama DPRD. Ini ruh nafas pembangunan lima tahun ke depan. Tahun 2029 dan 2030 harus sudah jelas kita kerjakan apa, termasuk dari mana saja PAD satu triliun itu bisa didapat,” ujar Bupati Sugiri saat diwawancarai usai menghadiri Rapat Paripurna di Bappeda dan Litbang, Senin (2/6/2025).
Bupati dua periode itu menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan kajian dan pembenahan secara menyeluruh atas berbagai sektor yang perlu segera ditangani untuk menjawab tantangan zaman. Ia menekankan pentingnya pembahasan yang detail dan holistik oleh DPRD, khususnya panitia khusus (pansus) agar Perda RPJMD benar-benar mampu memberikan solusi.
“Kualitas Perda RPJMD harus menjawab tantangan zaman. Bagaimana caranya PAD tembus satu triliun tanpa menginjak rakyat, tanpa menaikkan pajak, tapi dengan memperluas potensi wajib pajak, meningkatkan kunjungan wisata, menambah destinasi, hingga menciptakan efek domino ekonomi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kang Giri –sapaan akrab Bupati Sugiri– juga menanggapi positif masukan dari DPRD terkait pengelolaan sektor pertambangan. Ia mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan tambang yang selama ini menjadi momok karena merusak lingkungan dan infrastruktur.
“Kalau soal tambang ayo kita tuntaskan bersama. Sebab kalau tidak, jalan tidak awet, over dimensi, over muatan, lingkungan rusak. Ngebel itu tempat konservasi air, kalau terjadi erosi dan kerak bumi diambil terus, dampaknya luar biasa. Makanya kita dorong budaya sadar, karena sadar lebih penting daripada disadarkan,” tegasnya.
Menurut Kang Giri, sektor tambang tetap penting untuk pembangunan, namun harus memenuhi standar teknis dan kaidah lingkungan agar manfaatnya berkelanjutan.
“Kita butuh tambang, tapi harus sesuai aturan. Misalnya pasir, harus tahu kadar lumpur, tingkat kekerasan, dan lain-lain. Kalau dipaksa, bangunan tidak awet, jalan rusak, rakyat yang rugi. Hanya segelintir yang untung,” pungkasnya.
Bupati juga mengajak seluruh masyarakat, termasuk warganet yang aktif di media sosial, untuk lebih sadar akan pentingnya perencanaan dan kebijakan pembangunan yang berorientasi jangka panjang.(AZ)
COMMENTS