Ponorogo, metrowilis.com – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma Sp.PD, terus menunjukkan komitmennya yang luar biasa dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sejumlah kebijakan strategis yang digagasnya bahkan menuai apresiasi, karena menyentuh langsung kebutuhan dasar warga.
Sedikitnya ada empat program unggulan yang patut diapresiasi dari RSUD plat merah milik Pemkab Ponorogo tersebut. Pertama, pemberian BPJS Kesehatan Mandiri secara gratis kepada masyarakat kurang mampu. Kedua, menjalin kerja sama dengan seluruh pemerintah desa (Pemdes) se-Kabupaten Ponorogo untuk mengintegrasikan pelayanan melalui program Ambulan Desa. Ketiga, memastikan bahwa RSUD tidak menolak pasien. Dan keempat, melakukan penyederhanaan prosedur pelayanan agar masyarakat mendapat layanan cepat dan tepat.
"Untuk saat ini kami sudah memberikan 200 BPJS Mandiri secara gratis kepada warga tidak mampu. Mereka yang menerima harus melalui proses pendaftaran dan verifikasi sesuai persyaratan yang ditetapkan," terang dr Yunus Mahatma saat ditemui di lobi RSUD dr Harjono, Rabu (2/7/2025), didampingi Humas RSUD, Sugianto.
Menurutnya, program BPJS gratis ini masih diprioritaskan bagi warga dari desa-desa sekitar rumah sakit, seperti Desa Paju, Beton, dan Madusari. Namun ke depan, jangkauannya akan diperluas ke desa-desa lainnya secara bertahap.
Selama tahun 2024 dr Yunus Mahatma telah memberikan BPJS Gratis kepada masyarakat yang tidak mampu, kebijakan ini dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tidak mampu agar hak mereka dibidang kesehatan bisa terpenuhi. Selain itu program tersebut dalam rangka pemberian pelayanan terbaik kepada masyarat dibidang kesehatan.“Program ini bergilir sesuai kebutuhan. Jika ada penerima yang kemudian dinilai sudah mampu, maka haknya akan diberikan kepada warga lain yang lebih membutuhkan,” jelas dr Yunus.
Selain program BPJS gratis, pihak RSUD juga mengoptimalkan kerja sama dengan Pemdes untuk memudahkan akses layanan kesehatan. Melalui integrasi sistem rujukan dan keberadaan Ambulan Desa, pasien yang sakit bisa langsung dibawa ke RSUD tanpa kebingungan harus ke mana.
" Kami juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Desa di Ponorogo untuk mempercepat dan mempermudah alur pelayanan melalui Ambulan Desa, jangan sampai ada warga yang sakit bingung untuk dibawa ke mana, karena itu dengan kerjasama ini pasien langsung bisa di bawa ke RSUD," terang dr Yunus.
Soal pelayanan terhadap pasien, dr Yunus menegaskan bahwa RSUD dr Harjono tidak pernah menolak masyarakat yang datang untuk berobat. “Pasien adalah warga kita sendiri. Mereka harus kami layani sebaik mungkin. Kalaupun ada satu dua keluhan, kami mohon dimaklumi karena jumlah pasien harian bisa mencapai ratusan,” ujarnya.
“Kami ingin memastikan tidak ada warga Ponorogo yang terlambat mendapatkan layanan medis hanya karena masalah transportasi atau birokrasi. Sistem ini kami buat agar lebih cepat dan efisien,” tambahnya.
Meski begitu, pihak RSUD tetap membuka ruang masukan dari masyarakat. Evaluasi pelayanan secara berkala juga dilakukan sebagai bentuk komitmen peningkatan kualitas layanan.
“Kami terus melakukan perbaikan. Kami ingin RSUD Harjono menjadi rumah sakit kebanggaan masyarakat Ponorogo, tempat di mana warga merasa aman dan nyaman dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” pungkas dr Yunus.(AZ)
COMMENTS