![]() |
Drs H Ipong Muchlissoni saat membuka Final Billiard Open Turnamen Ipong Muchlissoni di Cafe Gayeng Sabtu malam 29 Juni 2024 |
PONOROGO,METROWILIS.COM- Sebanyak 64 atlit billiyard dari berbagai daerah mengikuti Billiard Open Turnament Ipong Muchlissoni di Cafe Gayeng Ponorogo selama 2 hari, 28-29 Juni 2024.Acara berlangsung meriah dan diikuti pula oleh atlit tingkat nasional.
Drs H Ipong Muchlissoni mengatakan jika turnamen tersebut untuk mencari bibit unggul di bidang olahraga billiyard, utamanya para atlit di Ponorogo. Kedepan diharapkan dari bumi reog muncul atlit di tingkat nasional dalam cabang olahraga tersebut. " Kegiatan ini bertujuan untuk mencari bibit unggul, dan diharapkan di Ponorogo nantinya muncul atlit billiyard yang berprestasi di tingkat nasional," katanya.
Menurutnya, animo masyarakat dalam mengikuti turnamen itu dinilai cukup tinggi. Terbukti dari banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan tersebut baik dari Ponorogo maupun luar Ponorogo. Bahkan diantara mereka juga ada atlit billiyard yang tingkat nasional.
"Alhamdulillah, ternyata animo olahraga Billiard di Kabupaten Ponorogo cukup tinggi. Buktinya, ada banyak peserta yang ikut dalam Billiard Open Turnament Ipong Muchlissoni 2024. Total hadiah kita siapkan untuk Billiard Open Turnament Ipong Muchlissoni ini sebanyak Rp 10 juta."terangnya.
Ditambahkan, dengan billiard Open Turnament yang dia gelar bisa menarik minat dan simpati para kawula muda untuk berkompetisi sehingga bisa memacu prestasi sekaligus menjaring atlit billiard.
Dirinya berjanji akan mengembangkan olahraga Billiard di Kabupaten Ponorogo lebih semarak dan dicintai. Dengan menggelar Billiard Open bagi pemula. Begitu juga dengan olahraga lain di kabupaten Ponorogo bisa lebih maju dan berprestasi.
"Kalau saya terpilih jadi bupati Ponorogo. Saya siap majukan olahraga di Ponorogo dengan menggelontor anggaran 10 miliar pertahun."tegasnya.
Sementara itu Dodot Yudi Saputra, salah satu sponsorship dalam Billiard Open Turnament Ipong Muchlissoni mengaku sudah malah melintang dalam dunia Billiard dan memang minim ivent sehingga menghambat perkembangan dari atlit Billiard itu sendiri.
Hal serupa dikatakan Arie Bilowo melihat olah raga billiard selama lima tahun terakhir ini, olahraga Billiard imetsnya cukup buruk yaitu olahraga identik dengan perjudian. Makanya, sulit berkembang karena dipikiran para pemain hanya judi untuk bisa mendapatkan uang ditambah minimnya ivent karena kurang mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Tapi saya yakin jika diurus dengan baik dan sering digelar ivent lama-lama olahraga Billiard akan semakin dicintai dan digandrungi kawula muda di Kabupaten Ponorogo" katanya.(red)
COMMENTS