Ahmad Dhani dan Suara Cinta untuk Keraton Surakarta: “Saya Merasa Bagian dari Keluarga Besar Keraton”
Solo, metrowilis.com — Aura khidmat menyelimuti Sasana Parasdyo, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis malam (11/12/2025) kemarin. Di tengah barisan para sentono, abdi dalem, dan kerabat keraton yang duduk bersila dalam balutan busana tradisional, tampak sosok yang tak asing di dunia musik dan politik Indonesia — Ahmad Dhani Prasetyo.
Musisi legendaris yang juga anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu hadir bukan sekadar sebagai tamu undangan. Baginya, kehadiran dalam peringatan 40 hari mangkatnya Sri Susuhunan Paku Buwono XIII adalah bentuk penghormatan pribadi sekaligus panggilan batin.
“Saya menganggap diri saya sebagai keluarga keraton. Jadi punya kewajiban untuk datang,” tutur Dhani dengan nada penuh hormat. “Kemarin, saat hari H beliau wafat, saya tidak bisa hadir. Karena itu pada peringatan 40 harinya, saya harus datang.” lanjutnya.
Ucapan Dhani bukan sekadar basa-basi. Ia memang memiliki ikatan emosional dengan Keraton Surakarta. Sejak dianugerahi gelar kehormatan oleh mendiang Paku Buwono XIII, Dhani merasa dirinya menjadi bagian dari keluarga besar keraton. Sebuah kehormatan yang ia jaga dengan sikap penuh takzim.
Di antara suara bacaan ayat ayat suci Al Qur'an dan sholawat serta alunan doa doa berbahasa Jawa yang di lantunkan dengan lembut. Ditambah dengan aroma dupa yang memenuhi ruang Sasana Parasdyo, Dhani tampak larut dalam suasana. Tak lagi sebagai selebritas, tapi sebagai seorang warga budaya yang menundukkan kepala di hadapan sejarah panjang keraton yang telah berusia lebih dari tiga abad.
Ia berharap, setelah masa duka ini, Keraton Surakarta Hadiningrat akan semakin kuat dan bersatu.
“Semoga keraton semakin berjaya dan tidak ada polemik lagi. Kita harus menjaga heritage bangsa ini. Bahwa pernah ada keraton yang sudah berusia 300 tahun — ini harus dijaga karena bagian dari budaya utama bangsa kita,” harapnya.
Di antara gema doa dan adat yang sarat makna, kehadiran Ahmad Dhani malam itu menjadi simbol bahwa budaya tidak pernah kehilangan pesonanya — Ia justru menemukan kembali maknanya dalam hati mereka yang masih setia menjaga warisan sejarah.
“Keraton ini bukan sekadar bangunan,” kata Dhani pelan. “Ini adalah ruh kebudayaan Jawa yang harus terus hidup.”pungkas Ahmad Dhani.


