![]() |
Bupati Ponorogo 2 Periode H Sugiri Sancoko SE, MM saat diwawancarai sejumlah awak media usai mengikuti Rapat Paripurna, Kamis kemarin 19 Juni 2025.(Foto : metrowilis.com) |
Kritik Dinilai Sebagai Cambuk dan Introspeksi Untuk Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik
Ponorogo, metrowilis.com – Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, SE., MM. menegaskan bahwa dirinya sangat menghargai perbedaan pandangan, termasuk kritik terhadap pemerintah yang dinilainya sebagai cambuk untuk terus melakukan introspeksi dan meningkatkan kinerja pelayanan publik.
Hal itu disampaikan Kang Giri—sapaan akrab Bupati Sugiri—usai mengikuti Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan RPJMD Ponorogo 2025–2029 di lantai 2 Gedung Bappeda dan Litbang, Kamis (19/6/2025). Ia menanggapi pertanyaan awak media terkait ketidakhadiran sejumlah anggota dewan dalam rapat paripurna tersebut.
“Saya sangat menghargai perbedaan, karena kita lahir dari latar belakang berbeda, partai politik berbeda, disiplin ilmu berbeda, hingga cara pandang terhadap persoalan juga berbeda. Maka perbedaan dalam forum seperti DPRD itu sangat lumrah,” ujar Kang Giri.
Menurutnya, DPRD dan Pemkab memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi. DPRD menjalankan fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan, sementara Pemkab berperan sebagai eksekutor dari kebijakan-kebijakan hasil keputusan bersama.
“Eksekutif dan legislatif memang harus berbeda. Kritik itu penting untuk jadi cambukan, jadi kaca benggala bagi saya dan seluruh jajaran SKPD untuk terus berkaca lebih dalam,” lanjutnya.
Bupati Ponorogo dua periode ini menegaskan bahwa ia tidak anti terhadap kritik, terutama jika kritik tersebut membangun dan bertujuan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. Ia bahkan menyambut baik aksi demonstrasi dari berbagai pihak, termasuk aksi unjuk rasa sopir truk beberapa waktu lalu.
“Semakin banyak demo justru semakin bagus. Itu artinya masyarakat peduli. Demo itu alat kontrol dalam demokrasi. Monggo didemo kalau ada yang tidak cocok. Biar SKPD bergerak, tidak hanya dikritisi oleh saya, tetapi juga oleh masyarakat,” tegas Kang Giri.
Ia juga menyinggung soal pungutan liar (pungli) dan persoalan sopir truk yang melakukan pelanggaran seperti over load dan over dimensi. Bupati mengingatkan agar semua pihak melakukan introspeksi bersama demi keselamatan dan pelayanan yang lebih baik.
“Yang demo introspeksi, yang didemo juga ngaca. Biar ketemu titik temu yang baik,” tandasnya.
![]() |
Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno SH, MSi |
Sementara itu, Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno menanggapi soal ketidakhadiran beberapa anggota dewan dalam rapat paripurna tersebut. Ia menjelaskan bahwa beberapa anggota ada yang izin, dan ada pula yang sedang mengikuti kegiatan bimbingan teknis partai.
“Namun secara kehadiran sudah melebihi dua pertiga anggota dewan. Artinya sudah kuorum dan sah untuk pengambilan keputusan,” jelasnya.(AZ)
COMMENTS