![]() |
Bupati Ponorogo H Sugiri Sancoko SE MM didampingi panitia saat menorehkan kanvas perdana sebagai tanda diresmikanya lomba melukis tong sampah dalam rangka Grebeg Suro 2025. |
Ketua Yayasan Batu Hijau, Eva Susanti, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan kali kedua diadakan secara berturut-turut. “Tahun ini kita memberikan tempat untuk anak-anak melukis di atas ember bekas cat dengan tema Ponorogo dan lingkungan,” jelasnya.
Lomba ini diikuti oleh 37 pelajar dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kabupaten Ponorogo. Para peserta bersaing memperebutkan piala serta uang pembinaan dari Yayasan Batu Hijau.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, yayasan juga menyerahkan beasiswa pendidikan kepada 11 pelajar berprestasi, sebagai bentuk konsistensi mereka dalam mendukung dunia pendidikan di Ponorogo. “Pemberian beasiswa ini kami lakukan setiap enam bulan sekali,” ujar Eva.
Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi lomba yang dinilainya sangat inspiratif dan edukatif. “Kegiatan ini bukan hanya seni, tapi juga mendidik generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan. Mari kita dukung kreativitas mereka dan tiru semangat menjaga bumi,” ucapnya.
Menurut penanggung jawab acara, Umi Hamamah, pemilihan media berupa ember bekas cat merupakan upaya mengangkat nilai barang bekas menjadi lebih bernilai dan menarik. “Kalau selama ini ember bekas hanya jadi tempat sampah biasa, sekarang bisa sekaligus jadi hiasan yang edukatif,” jelasnya.
Berbeda dari tahun lalu yang menggunakan kaus polos sebagai media lukis, tahun ini peserta ditantang untuk berkarya di atas permukaan tak rata dari tong bekas cat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta untuk menyalurkan kreativitas mereka.
Karya-karya para peserta nantinya akan digunakan sebagai tempat sampah sekaligus elemen estetika untuk memperindah lingkungan di sejumlah tempat umum di Ponorogo.
Melalui kegiatan ini, Grebeg Suro 2025 membuktikan bahwa pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan kampanye pelestarian lingkungan – menumbuhkan kesadaran dan kecintaan generasi muda terhadap seni dan bumi yang mereka tempati.(AZ/hum)
COMMENTS