![]() |
Mg Agus Zahid Warto Prasetyo |
Oleh : Agus Zahid Almansuri
Dalam Al-Qur'an, Allah menyebut kata malaikat dan syaiton masing-masing sebanyak 88 kali. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kehidupan manusia selalu ada dua sisi yang saling berlawanan: kebaikan dan keburukan, ketaatan dan pembangkangan, kesalehan dan kemaksiatan. Kehidupan ini adalah ujian besar bagi manusia untuk menentukan jalan yang dipilihnya, apakah menuju ketaqwaan atau keingkaran.
Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk memberikan pelajaran bagi manusia, termasuk keberadaan malaikat yang melambangkan ketaatan mutlak, dan syaiton atau setan yang menjadi simbol pembangkangan. Dalam hidup ini, manusia dihadapkan pada dua jalan: jalan kebaikan yang penuh rahmat dan jalan keburukan yang mengundang murka. Segala pilihan itu diberikan agar manusia menunjukkan kualitas dirinya di hadapan Allah, untuk membedakan siapa yang bertakwa dan siapa yang ingkar.
Allah tidak pernah meninggalkan manusia dalam kesesatan tanpa petunjuk. Melalui Al-Qur'an dan sunnah, Allah memberikan hidayah kepada siapa saja yang mau berusaha mencarinya. Namun, tidak sedikit manusia yang lalai dan mengabaikan hidayah itu. Sebagian bahkan menunda-nunda hingga ajal mendekat, saat pintu taubat sudah tertutup rapat. Ironisnya, ada yang baru menyadari pentingnya taubat ketika sudah tidak ada lagi kesempatan.
Oleh karena itu, tugas manusia sebagai hamba Allah adalah terus berusaha dan berdoa agar senantiasa mendapatkan hidayah dan kekuatan untuk memilih jalan kebaikan. Dalam menghadapi berbagai ujian hidup, manusia perlu memperkuat imannya dengan ikhtiar sungguh-sungguh, beribadah secara konsisten, dan selalu meminta pertolongan Allah.
Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Kebahagiaan sejati hanya dapat diraih oleh mereka yang bertakwa kepada Allah. Orang yang bertakwa senantiasa mendahulukan keridhaan Allah dalam setiap langkah hidupnya, menjaga hati dari kemaksiatan, serta menjaga amal dari keburukan. Dengan bertakwa, manusia tidak hanya mendapatkan ketenangan dan keberkahan di dunia, tetapi juga jaminan kehidupan yang kekal di surga.
Marilah kita semua menjadikan hidup ini sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, memilih ketaatan daripada pembangkangan, dan menjadikan akhirat sebagai tujuan utama. Karena pada akhirnya, hanya mereka yang bertakwa yang akan meraih kebahagiaan hakiki dan menjadi penghuni surga-Nya.(*)
COMMENTS