Ponorogo, metrowilis-Calon Bupati (Cabup) Ponorogo nomor urut 1, Drs. H. Ipong Muchlissoni, bersama istrinya, Sri Wahyuni, menggunakan hak pilihnya di TPS 6 Kelurahan Patihan Wetan, Kecamatan Babadan, Ponorogo, Rabu (27/11). Dalam suasana penuh antusiasme warga, Ipong dengan sabar mengantre seperti masyarakat lainnya.
Sedangkan wakilnya Segoro Luhur Kusumo Daru bersama istrinya menggunakan hak pilihnya di TPS 3 Slahung.
“Semua warga memiliki hak yang sama. Tidak ada perlakuan istimewa, dan saya menikmati antrean ini sebagai bagian dari demokrasi,” ujar Ipong kepada wartawan dengan senyuman khasnya.
Usai mencoblos, Ipong menyatakan suasana hatinya tetap tenang. “Tidak ada perasaan yang berbeda. Namun, kali ini memang sedikit unik, karena saya memilih diri saya sendiri sebagai salah satu kandidat,” candanya, membuat suasana menjadi akrab.
Optimisme Jelang Hasil Pilkada
Saat ditanya mengenai peluang kemenangannya, Ipong menunjukkan keyakinan yang kuat. “Dukungan masyarakat untuk kami sangat terasa di berbagai kesempatan. Ini memberi kami semangat untuk membawa perubahan positif bagi Ponorogo,” katanya penuh percaya diri.
Sebelum menuju TPS, Ipong memohon restu dari ibunda dan berziarah ke makam ayahnya sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga. “Saya memulai hari ini dengan doa dan harapan, semoga ini menjadi langkah baik untuk Ponorogo,” tambahnya.
Mitos "Kulon Kali" dan "Etan Kali"
Menjawab pertanyaan tentang mitos pergantian wilayah asal Bupati Ponorogo, antara “kulon kali” (barat sungai) dan “etan kali” (timur sungai), Ipong hanya tertawa santai. “Mitos itu menarik, tapi ya anggap saja bagian dari cerita rakyat yang memperkaya budaya kita,” ujarnya dengan nada ringan.
Kesederhanaan dengan Skuter
Hal menarik lainnya adalah pilihan Ipong untuk naik skuter ke TPS. Bersama istrinya, ia menempuh jarak pendek dari rumahnya ke TPS dengan kendaraan roda dua tersebut. “Lokasi TPS dekat, jadi naik skuter lebih praktis. Ini juga salah satu cara kami menunjukkan kesederhanaan kepada masyarakat,” ucapnya.
Skuter yang diparkir di depan TPS itu menjadi perhatian warga sekitar. Ipong menjelaskan bahwa langkahnya ini adalah bentuk komunikasi bahwa pemimpin juga bagian dari masyarakat. “Kesederhanaan adalah nilai yang penting. Saya ingin tetap dekat dengan rakyat,” tambahnya.
Antusiasme Warga Ponorogo
Pilkada tahun ini terlihat istimewa dengan tingginya partisipasi warga di TPS-TPS, termasuk di TPS 6 Patihan Wetan. Masyarakat bersemangat menggunakan hak pilihnya untuk menentukan arah kepemimpinan Ponorogo ke depan.
“Semoga hasil Pilkada ini menjadi langkah awal bagi perubahan yang lebih baik untuk Ponorogo,” tutup Ipong dengan penuh harapan.(red)
COMMENTS